Jumat, 16 November 2012

TREND YANG BERDOSA

BUDAYA PACARAN, BUDAYA SYURGA DUNIA TAPI HAKIKATNYA NERAKA - Budaya pacaran ialah pemborosan melalui kencan, traktiran, tontonan, kini jalan zina itu menjadi kebanggaan. Bahkan ada yang minder tidak berpacaran. Malu gak maksiat, Naudzubillah. Ini terulang dimasa Jahiliyah dimana hukum Allah tidak menaungi peradaban, ingat pada zaman jahiliyah dulu para suami malu bila mendapatkan anak perempuan, l Malu dikuburkan hidup-hidup. Sekarangpun sama, pada pacaran seakan moral anak terkubur - masa depan rawan terkubur bersamaan dengan dampak buruknya di pergaulan bebas.

Pacaran, bertentangan dengan Islam Agama yang mulia dan aturan Allah yang tinggi pada kehidupan ini.

Pacaran tidaklah lepas dari bersentuhan, entah dengan cara berjabat tangan, berboncengan di atas kendaraan, atau berpegangan, berpelukan, berciuman dan lainnya. Memegang dan menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perbuatan yang diharamkan dalam agama kita.

Rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam- bersabda :

1) Andaikan kepala seseorang di tusuk dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh kulit seorang wanita yang tak halal baginya. [HR. Ar-Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]

2) Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya [HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102]

3) Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya (HSR.Tirmidzi)

4) Allah SWT Berfirman : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek (Al Quran Surat Al Isra 32)

5) Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah bicara. (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

Orang tua tidak peduli lagi dengan anak gadisnya ketika keluar rumahbersama laki-laki yg bukan mahramnya. Keluar dengan b erpakaian serba ketat, kemudian dibonceng,. Tidak tahu kemana anak gadisnya dibawa pergi. Lalu terjadilah apa yang terjadi. Si gadis terkadang pulang larut malam, namun orang tua hanya membiarkan kemungkaran terjadi di dalam rumah tangga, dan keluarganya. Inilah Dayyuts yang diharamkan baginya jannah (surga).

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda : Ada tiga golongan yang sungguh Allah haramkan baginya surga: pecandu khomer, orang yang durhaka (kepada orang tuanya), dan dayyuts yang membiarkan kemungkaran dalam lingkungannya. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/69/no. 5372). Hadits ini di-shohih-kan Kitab Shohih Al-Jami (3047)]

Propaganda pacaran melalui TV kelak semua yang terlibat akan diminta pertanggungjawaban dan dosa semua yang melakukan.

Dakwah yang ada kelak juga akan diminta pertanggungjawaban akan kondisi masyarakat yang memprihatinkan tanpa adanya peringatan, semua saling berbagi tugas, saling membina dan tidak lupa doa yang tidak terputus agar Allah tidak menurunkan azabnya kepada mereka yang shalih dan melakukan perbaikan

Rabu, 14 November 2012

Pembuatan media PSA untuk perbanyakan jamur dan bakteri dan aplikasi lapang _HASIL PRAKERIN BBPOPT




A.1 pembuatan media PSA (Potato Sukrose Agar)
1)      Alat:                                                        2)  Bahan
- Pipet                                                           - Kentang 300 gr.
- est tube                                                       - Agar 20 gr
- Autoclube                                                   - Gula pasir 15 gr.
- Alumunium poil                                           - Air 1 liter.    
- LAF (Laminar Air Flow)              
3)      Prosedur pembuatan          :
§  Siapkan alat dan bahan.
§  Kupas kentang, cuci sampai bersih, kentang di potong-potong dengan ukuran sedang.
§  Rebus kentang sampai empuk (jika dirasakan hambar).
§  Kentang di pisahkan dari ekstraknya.
§  Didihkan kembali ekstrak kentang dengan nyala api yang kecil.
§  Tambahkan gula, aduk hingga larut.
§  Tambahkan agar secara perlahan-lahan sambil diaduk (jangan sampai menggumpal).
§  Tunggu sampai mendidih dan matikan api.
§  Masukan media ketesttube (ukuran di sesuaikan dengan ukuran testtube), kemudian di tutup dengan kapas.
§  Bungkus dengan menggunakan alumunium poil sebanyak 5 test tube per alumunium poil.
§  Sterilkan di autoclube dengan suhu 1210C sampai jarum menunjukan angka 15 kemudian dibuka uapnya hingga menunjukan angka 7, sterilkan kembali selama 30 menit.
§  Baringkan test tube satu persatu sampai media PSA setengahnya dari test tube, sambil didinginkan.
§  Media PSA siap untuk di inokulasi jamur atau bakteri.
A.2 Inokulasi media PSA
1)      Alat dan Bahan         :
Jamur/Bakteri. Media padat/PSA, LAF (Laminar Air Flow), Pengait. Alkohol 70 %, Penjepit (jika menggunakan media padat). Label.
2)      Prosedur inokulasi    :
§  Siapkan alat dan bahan.
§  Nyalakan bunsen
§  Sterilkan tangan dengan alkohol.
§  Masukan tangan ke LAF. (jangan sampai keluar).
§  Ambil bakteri/jamur yang ada di dalam teks tube dengan cara tutup test tube diputar, dekatkan test tube dengan nyala api.
§  Panaskan pengait sampai ujung berwarna merah.
§  Buka tutup media PSA yang akan di inokulasi, dinginkan pengait pada media tersebut.
§  Ambil bakteri/jamur dengan pengait.
§  Inokulasi bakteri/jamur pada media PSA dengan cara zig zag.
§  Tutup kembali media PSA yang sudah diinokulasi.
§  Beri label. (di luar mesin LAF)
§  Taruh ditempat yang sudah ditentukan.
3)      Aplikasi PSA
 
A.3  perbanyakan corynebacterium untuk  di aplikasi.
Setelah dingin masukkan stater/isolat atau biang agens hayati Corynebacterium. Perbandingan larutan EKG dengan isolat Corynebacterium adalah 5 (lima) liter EKG dengan 1 (satu) tabung reaksi (test tube) isolat Corynebacterium. Perbanyakan melalui cara di inkubasi dengan penambahan/pengaliran udara/ada oksigen.
Dari aerator udara dialirkan melalui selang plastik, masuk ke botol KMnO4 (agar steril), diteruskan ke botol berisi glass wall (agar tidak ada percikan cairan KMnO4), dan aliran udara diteruskan masuk ke dalam media EKG (yang telah diisi isolat).
Perbanyakan agens antagonis Corynebacterium dengan proses tersebut memerlukan waktu selama 14 hari, sudah siap digunakan. Prakteknya, mudah dilakukan oleh petani.


      A.4 Aplikasi Corynebacterium
v  Perlakuan benih padi (perendaman benih) selama ± 15 menit, atau penyemprotan bibit dipersemaian.
v  Penyemprotan pada tanaman padi yang terkena (HDB, Blas, dan BRS) dilakukan pada umur 14, 28 dan 42 HST dengan dosis agens hayat carynebacterium 2,5 liter/hektar dengan konsentrasi larutan 5  cc/liter.
v  Aplikasi Corynebacterium dapat dicampur dengan perekat, baik perekat yang membuat sendiri (kanji/tepung ubi kayu) atau perekat yang telah tersedia di kios saprotan.
v  Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida.
                                           

SOAL PERHITUNGAN PESTISIDA


  SOAL PERHITUNGAN PESTISIDA   (Rabu, 15 mei 2012 )

1)       Pa Usman akan melakukan pengendalian hama di lahan tanaman padi dengan menggunakan Basudin 60 EC, bahan aktif dalam adukan jadi 0,4 % dan kebutuhan adukan jadi 150 l/ha pada lahan seluas 2,8 ha. Hitunglah berapa :
a.       Kebutuhan pestisida untuk lahan  2,8 ha
b.       Kebutuhan adukan jadi untuk lahan 2,8 ha
c.       Cc pestisida per liter adukan jadi
2)       Lahan tanaman cabai seluas 7500 m2 milik pa Unang akan dilakukan pengendalian hama dengan Gusadrin 150 WSC bahan aktif dalam adukan jadi 0,3 % dan anjuran kebutuhan adukan jadi 450 l/ha. Berapakah . . . . .
a.       Kebutuhan pestisida untuk lahan  7500 m2
b.       Kebutuhan adukan jadi untuk lahan 7500 m2
c.       Cc pestisida per liter adukan jadi
3)       Pa Wagiman akan melakukan pengendalian hama pada lahan tanaman kembang kol seluas 0,5 ha, sebelum melakukan penyemprotan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu pada petakan seluas 100 m2 dengan waktu yang diperlukan 50 detik. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk lahan seluas 0,5 ha . .
4)       Pa Mamat  melakukan kalibrasi dengan adukan jadi 300cc dengan waktu 25 detik dan dosis anjuran untuk adukan jadi perhektar adalah 300 l. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyemprotan . . . . .
5)       Bagaimana cara menghitung kebutuhan talk dan adukan jadi untuk membuat tempung tembus yang berkadar 3 % dari bahan aktif 150 kg Afalon 65 % . . .