LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AGRIBISNIS
BIDANG KEAHLIAN PRODUKSI
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PRODUKTIF
AGRIBISNIS tahun ajaran 2011/2012 pada semester genap.
Guru Mata Pelajaran: Nani Nur’aeni
ANGGREK
Orchidaceae
Nama Anggota:
Ø
Muhammad Azhari Oryza sativa
Ø
Atik Suryani Metroxylon sp.
Ø
Maesin Carrota sp.
Ø
Munisah Manihot esculenta
Ø
Nurul Yusofi Zea mays
Kelas XI Agribisnis 1
SMKN 1 LOSARANG
INDRAMAYU
SMM ISO 9001:2008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas terselesaikannya laporan kerja
praktikum ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan kerja
praktikum ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata pelajaran Produktif
tahun ajaran 2011/2012 pada semester ganjil ini. Selain itu, laporan kerja
praktikum ini dijadikan sebagai acuan untuk kami belajar praktek baik sekarang
maupun masa yang akan datang khususnya di jurusan Agribisnis. Laporan kerja
praktikum berisi kegiatan yang dikerjakan pada praktek jurusan Agribisnis tahun
ajaran 2011/2012 pada semester genap.
Kami menyadari
bahawa dalam mengerjakan laporan kerja praktikum ini banyak sekali kesalahan
baik dalam penulisan maupun hal lainnya. Maka dari itu, diharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar lebih baik dari sebelumnya. Semoga
laporan kerja praktikum ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya
bagi pembaca.
Losarang, 19 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................................................................................... i
Daftar
Isi......................................................................................................................................................................................
ii
Laporan
Kerja Praktikum
i.
Identifiksai gulma......................................................................................................................................
1
ii.
Mengidentifikasi hama dan gejala
kerusakannya…………………………….….....……… 3
iii.
Melakukan
pengamatan intensitas kerusakan tanaman…………………………...……. 6
iv.
Membuat
perangkap serangga & lalat buah………………………………….……………… 10
v.
Mengidentifikasi penyakit……………………………………………………………………………...……
12
vi.
Kalibrasi………………………………………………………………………………………….…………..…….. 15
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................................... 17
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata pelajaran : Kompetensi kejuruan
Kelas/semester : XI/2
Standar kompetensi: Mengendalikan
gulma
Kode kompetensi :
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi gulma
Hari/tanggal : Selasa , 03 April 2012
ACARA I : IDENTIFIKASI GULMA
I.
Pendahuluan:
Gulma adalah tumbuhan yang
keberadaannya dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya
maupun aktivitas manusia dalam mengelola usaha taninya (kastono, 2004).
Setiap tanaman budidaya walau
syarat tumbuhnya terpenuhi apabila mendapatkan gangguan gulma tetapi tidak
melakukan pengendalian gulma maka akan mengalami kerusakan akibat hasilnya
menurun.
II.
Tujuan:
Siswa dapat mengidentifikasi jenis
– jenis dan karakteristik gulma
III.
Alat dan Bahan:
·
Alat tulis
·
Sampel gulma
IV.
Prosedur kerja:
1.
Ambil sampel gulma dilahan
2.
Amati morfologi gulma satu persatu
3.
Catat dan gambar hasilnya
V.
Hasil:
Ciri-cirinya yaitu:
Ø Kedudukan daun berjejal pada
tangkai
Ø Daun berbentuk garis dan tipe daun
tunggal
Ø Batang segitiga dan tidak
bercabang
Ø Akar serabut
Ø Sedges (Tekian) : Family
Cyperaceae
(Imperata cyllindrica)
Ciri-cirinya yaitu:
Ø Kedudukan bunga pada bulir
Ø Kedudukan daunmberseling
Ø Daun berbentuk garis dan tipe daun
tunggal
Ø Kondisi pelepah daun robek
Ø Batang tidak bercabang dan pipih
Ø Akar serabut
Ø Grasses (Rumputan) : Family
Gramineae
(Dactylacterium aegiptium)
Ciri-cirinya yaitu:
Ø Titik tumbuh nampak
Ø Tipe daun majemuk dan kedudukan
daun bertangkai
Ø Batang bercabang
Ø Akar tunggang
Ø Broadleaf weeds (daun lebar)
(Phyllanthus niruri)
VI.
Pembahasan:
Gulma yang ada di lahan yang
diklasifikasikan berdasarkan morfologinya diantaranya dari Sedges (Tekian)
misalnya Imperata cyllindrica, Broadleaf
weeds (daun lebar) misalnya Phyllanthus
niruri dan Grasses (Rumputan) misalnya
Dactylacterium aegiptium.
Gulma yang paling dominan berada dilahan adalah dari jenis rumputan misalnya Dactylacterium aegiptium.
VII.
Kesimpulan
Jadi,
pengidentifikasian gulma sangat penting dilakukan karena kita dapat mengetahui
jenis-jenis gulma misalnya Imperata cyllindrica, Phyllanthus
niruri, Dactylacterium aegiptium dan lain-lain.
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/semester : XI/2
Standar kompetensi: Mengendalikan
hama
Kode kompetensi :
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi hama
Hari/tanggal : Selasa dan Kamis, 24 dan 26
April 2012
ACARA II : MENGIDENTIFIKASI HAMA DAN
GEJALA KERUSAKANNYA
I.
Pendahuluan:
Hama dalam arti khusus adalah
semua binatang yang karena aktifitas hidupnya bias merusak tanaman atau
hasilnya dan menurunkan secara kuantitas maupun kualitas sehingga menimbulkan
kerugiaan secara ekonomi bagi manusia. Hama menyebabkan kerusakan tanaman pada
bagian tanaman tertentu sesuai dengan jenis hamanya. Tanaman yang mengalami
kerusakan pada bagian tertentu, gejalanya dapat disebabkan oleh faktor biotik
dan abiotik.
II.
Tujuan:
Siswa dapat mengetahui jenis-jenis
hama dan gejala kerusakannya pada tanaman cabe dan terong
III.
Alat Dan Bahan:
Ø Alat tulis + wadah (gelas air
mineral)
Ø Sample bagian tanaman yang
terserang hama
Ø Sample hama dan musuh alami
IV.
Prosedur kerja:
1.
Ambil sampel bagian tanaman yang terserang hama
2.
Ambil hama yang ada disekitar tanaman, masukan kedalam
wadah yang tertutup
3.
Amati hama dan sample tanaman yang terserang
4.
Gambar dan tulis hasilnya dilembar kerja praktek
V.
Hasil:
1.
Hama pada tanaman cabe dan terong
Ciri-cirinya yaitu:
Ø Tubuh kecil sampai sedang
Ø Warna tubuh dan sayap cerah
Ø Sayap berbecak-becak/
bergaris-garis lebar
Ø Subcosta (sel sayap) tidak
mencapai casta
Ø Panjang larva kurang dari 1 cm,
panjang melompat.
(Lalat
Buah)
Ciri-cirinya
yaitu:
Ø Ukuran tubuh kecil-sedang, lebat,
tubuh panjang
Ø Larva mempunyai 2/3 pasang kaki.
(Ulat Jengkal)
Ciri-cirinya yaitu:
Ø Ukuran tubuhnya 1-1,4 mm, (kecil
dan ramping).
Ø Berukuran 4-8 ruas
Ø Nimpha berwarna putih pucat,
kuning/ merah.
Ø Dewasa hitam, kadang-kadang dengan
bagian merah.
Ø Sayap berumbai-rumbai dengan
rambut panjang.
(Trips)
Ciri-cirinya yaitu :
Ø Kepala lebih pendek dan sempit
daripada pronotum.
Ø Ukuran tubuh sedang-besar (7-30
mm) memanjang.
Ø Berwarna gelap, coklat hitam/
Ø Mempunyai kelenjar bau yang
bermuara diatas coxa tengah dan belakang
2.
Gejala tanaman
a.
Tanaman cabe
Ciri-cirinya yaitu:
-Buah mudah banyak yang rontok - Buah berwarna
hitam
-Lekukan kekuning – kuningan,
kecoklatan & kebasahan pada ujung buah
|
Difesiensi kalsium ( Ca )
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak kecil kebasah – basahan yang menjadi nekrotik kecoklatan
pada bagian tengah kekuningan.
|
Bacterial spot / bercak
bakteri
( Xanthomonas campestris )
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak kecil kebasah – basahan ,sedikit lunak dan melekuk -Berwarna merah
gelap-coklat tua
|
Virus bule / daun kuning
( tomato yellow leat curt
virus )
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak coklat netrotik pada permukaan daun atas
-Menguning dan bawah daun terlihat bercak nekrotik yang ditutupi gumpalan cendawan
putih seperti tepung
|
Patek / busuk buah
VI.
Pembahasan:
Hama yang ada di lahan tanaman terong misalnya lalat buah, ulat jengkal,
trips dan walang sangit. Sedangkan pada tanaman cabe lebih dominan yaitu ulat
grayak. Pada tanaman cabe dan terong intensitas populasi hama dilahan tersebut
masih dibawah batas ambang ekonomi sehingga tidak perlu pengendalian.
VII.
Kesimpulan:
Jadi, dengan pengidentifikasian hama Pada tanaman cabe dan terong
intensitas populasi hama dilahan tersebut masih dibawah batas ambang ekonomi
sehingga tidak perlu pengendalian.
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi: Mengendalikan
Hama
Kode Kompetensi :
Kompetensi Dasar : Menghitung Kerusakan Tanaman
Hari/tanggal : Kamis-Jumat,
03-04 Meil 2012
ACARA III: MELAKUKAN
PENGAMATAN INTENSITAS KERUSAKAN TANAMAN
I.
Pendahuluan
Kegiatan pemantauan/pengamatan
ekosistem dilakukan untuk mengikuti perkembangan keadaan ekosistem yang
meliputi perkembangan komponen biotik dan abiotik, seperti keadaan tanaman,
populasi hama dan penyakit, populasi musuh alami, suhu, curah hujan,
kelembaban, kecepatan angin dan lain-lain. Pengamatan atau pemantauan terhadap
komponen biotik khususnya disuatu wilayah pengamatan tidak mungkin dilakukan
pada seluruh tanaman yang ada, tetapi ambil contoh atau sampel yang dapat
mewakili atau menggambarkan kondisi secara keseluruhan.
Beberapa ketentuan yang perlu
ditetapkan dalam pengambilan sampel, antara lain:
1.
Ukuran sampel, yaitu jumlah unit
sampel yang harus diamati pada setiap waktu pengamatan. Biasanya jumlah tanaman
contoh yang diamati antara 0 ≤ x ≤ 50% dari populasi tanaman yang ada dilahan.
2.
Interval pengamatan, yaitu jarak
waktu pengamatan yang satu dengan waktu pengamatan yang berikutnya pada petak
pengamatan yang sama.
3.
Pola pengambilan sampel:
a.
Pola pengambilan sampel secara
acak
b.
Pola pengambilan sampel secara
sistematika
4.
Teknik pengambilan sampel, yaitu
teknik memperoleh dan mengumpulkan serta menghitung individu serangga yang
diamati pada sampel yang telah ditentukan.
Menghitung tingkat kerusakan hama
1.
Untuk hama yang merusak bunga pada
tanaman hias karena nilai ekonominya tinggi, intensitas kerusakannya ditentukan
dengan rumus:
Keterangan:
P = Intensitas kerusakan (%)
n = Jumlah tanaman yang
bunganya terserang
N = Jumlah tanaman yang
diamati
2.
Untuk hama yang merusak daun,
intensitas kerusakannya dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
I = Intensitas
kerusakan (%)
ni = Jumlah tanaman contoh dari tiap kategori serangan
vi = Skor (nilai numerik) dari tiap kategori serangan
N = Jumlah tanaman yang diamati
Z = Skor (nilai numerik) dari kategori serangan
tertinggi
II.
Tujuan:
Siswa dapat melakukan teknik
pengambilan sampel kerusakan tanaman dilahan pengamatan sesuai dengan teknik
dan prosedur pengambilan sampel dan menghitung tingkat kerusakan tanaman oleh
hama dilahan pengamatan dengan baik.
III.
ALAT:
·
Alat tulis
·
Label
IV. Bahan:
·
Sampel tanaman pengamatan
V.
Prosedur
praktikum:
1.
Tentukan pola pengambilan sampel.
2.
Amati intensitas kerusakam buah,
daun yang terkena penyakit hama, kerusakan tanaman dan populasi hama beserta
musuh alami.
3.
Catat hasilnya dilembar kerja
praktikum dan hitung presentasinya
VI. Hasil praktikum:
1.
Pengamatan pada tanaman terong
(pola huruf U)
J. tanaman
|
Skor (v)
|
n1 x v1
|
n0 = 0
n1 = 14
n2 = 2
n3= 0
n4 = 0
n5 = 3
n6 = 0
|
v0 = 0
v1 = 1
v2 = 2
v3= 3
v4 = 4
v5 = 5
v6 = 6
|
0
14
4
0
0
15
0
|
19
|
6
|
33
|
Ukuran sampel: 19
Hama yang merusak daun
I =
x 100%
I =
x 100%
I = 28,94%
2.
Pengamatan pada tanaman cabe (pola
zigzag)
J. tanaman
|
Skor (v)
|
n1 x v1
|
n0 = 0
n1 = 13
n2 = 0
n3 = 0
n4 = 1
n5 = 0
n6 = 1
|
v0 = 0
v1 = 1
v2 = 2
v3= 3
v4 = 4
v5 = 5
v6 = 6
|
0
13
0
0
4
0
6
|
15
|
6
|
23
|
Ukuran sampel: 15
Hama yang merusak daun
I =
x 100%
I =
x 100%
I = 25, 56%
Hama yang merusak buah
P =
x 100%
I =
x 100%
I = 5,12%
3.
Hama, Musuh alami pada tanaman terong
Hama Musuh alami
Ø WBC : 71 .Chyrtorinus
: 12
Ø Trip : 1 .Paederus
: 1
Ø WPP : 6 .Laba-laba
: 1
4.
Hama pada tanaman cabe
Hama
Ø Kutu putih : 9
Ø Kutu daun : 9
Ø Wereng hijau : 7
VII.
Pembahasan:
Intensitas serangan hama pada
tanaman cabe yang merusak daun adalah 25,56% sedangkan yang merusak buah adalah
5,12%. Sedangkan pada tanaman terong intensitas serangan hama yang merusak daun
adalah 28,94%. Pada tanaman cabe dan terong tersebut tidak diperlukan
pengendalian Karena intensitasnya masih dibawah batas ambang ekonomi yaitu
dibawah dari 50%, tetapi, perlu pengamatan secara rutin.
VIII. Kesimpulan:
Jadi, pengamatan intensitas
kerusakan tanaman dapat dihitung presentasenya. Pada tanaman cabe dan terong
yang diamati tidak diperlukan pengendalian Karena intensitasnya masih dibawah
batas ambang ekonomi yaitu dibawah dari 50%, tetapi, perlu pengamatan secara
rutin.
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi: Mengendalikan
hama
Kode Kompetensi :
Kompetensi Dasar : Membuat perangkap
Hari/tanggal : Rabu,
09 Mei 2012
ACARA IV : MEMBUAT
PERANGKAP SERANGGA & LALAT BUAH
I.
Pendahuluan:
Perangkap digunakan uuntuk melihat intensitas serangan
hama berupa serangga pada tanaman. Pengendalian hama dengan cara pembuatan
perangkap sangat menguntungkan bagi lingkungan. Dengan menggunakan metode ini,
kelestarian lingkungan terjaga sehingga ekosistem tetap stabil.
II.
Tujuan:
Siswa dapat membuat perangkap serangga dan lalat buah
dengan baik dan benar
III. Alat dan Bahan:
1.
Perangkap serangga: bambu min 1m ,
plastik , jeruk(biru dan kuning), paku, palu,
gunting/cutter, lem tikus, penggaris, spuit.
2.
Perangkap lalat buah: aqua botol,
furadan, kapas, slotip, lidi, benang kasur, petragenol, gunting.
IV. Prosedur praktikum:
1.
Perangkap serangga:
Ø Potong plastik jeruk dengan ukuran 15 x 20 cm
Ø Potong bambu dengan ukuran 1m
Ø Pasang plastik jeruk diujung bambu
Ø Olesi lem tikus secukupnya pada bagian atas plastik jeruk
Ø Beri label
Ø Taruh perangkap ditanaman yang telah ditentukan.
2.
Perangkap lalat buah:
Ø Potong aqua botol dengan ukuran 1/3 dari aqua botol tersebut
Ø Lubangi bagian samping
Ø Ikat kapas dengan tali dan ujungnya dililitkan dengan lidi
Ø Teteskan petragenol secukupnya pada kapas
Ø Masukan kedalam lubang aqua botol dan gantungkan
Ø Masukan potongan aqua dengan lubang yang terkecil pada bagian dalam
Ø Rapikan dengan menggunakan lakban
Ø Masukan furadan secukupnya
Ø Beri gantungan pada ujung aqua botol
Ø Beri label
Ø Letakan perangkap pada tanaman yang telah ditentukan.
V.
Hasil
praktikum:
Perangkap siap diaplikasikan
1.
Lalat buah pada tanaman mangga.
Lalat buah yang terperangkap ada 1
2.
Serangga pada tanaman cabe dan
terong.
Serangga yang terperangkap diantaranya:
1.
Tanaman Terong
Ø Kutu Putih : dalam jumlah yang banyak
Ø Kutu hijau : 37
Ø Ulat hijau : 1
Ø Kumbang : 2
2.
Tanaman Cabe
Ø
Kutu Hijau : 2
Ø
Kumbang : 3
VI.
Pembahasan:
Perangkap digunakan untuk melihat
intensitas serangan. Hama yang
terperangkap pada perangkap pada tanaman terong misalnya kutu putih, kutu
hijau, ulat hijau dan kumbang. Sedangkan pada tanaman cabe misalnya kutu hijau
dan kumbang. Pengendalian hama dengan cara pembuatan perangkap sangat
menguntungkan bagi lingkungan. Dengan menggunakan metode ini, kelestarian
lingkungan terjaga sehingga ekosistem tetap stabil.
VII.
Kesimpulan
Jadi, pengendalian hama dengan
menggunakan metode pembuatan perangkap sangat baik diaplikasikan karena tidak
merusak ekosistem baik dari segi biotik maupun abiotik.
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Mengendalikan Penyakit
Kode Kompetensi :
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi penyakit
Hari/tanggal : Selasa, 15 Mei 2012
ACARA V : MENGIDENTIFIKASI
PENYAKIT
I.
Pendahuluan:
Penyakit pada tanaman sangat mengganggu pertumbuhan
tanaman, bahkan bias menurunkan hasil budidaya. Pengidentifikasian penyakit
perlu dilakukan karena mengetahui gejala penyakit apa saja yang ada dalam
tanaman tersebut sehingga dapat diketahui cara pengendalian apa yang sesuai.
II.
Tujuan:
Siswa
dapat mengetahui penyakit beserta cirinya dari gejala tanaman penyakit pada
tanaman cabe
III.
Alat:
·
Alat tulis
·
Referensi buku tanaman yang
terserang penyakit
IV. Bahan:
·
Sampel bagian tanaman yang terkena
V. Prosedur praktikum:
Ø Ambil sampel bagian tanaman yang
dicurigai terkena penyakit
Ø Amati dan tulis ciri-cirinya
dengan melihat referensi
Ø Gambar dan namai sampel bagian
tanaman tersebut.
VI. Hasil praktikum:
Penyakit pada tanaman
cabe
Ciri-cirinya yaitu:
-Buah mudah banyak yang rontok - Buah berwarna
hitam
-Lekukan kekuning – kuningan,
kecoklatan & kebasahan pada ujung buah
|
Difesiensi kalsium ( Ca )
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak kecil kebasah – basahan yang menjadi nekrotik kecoklatan
pada bagian tengah kekuningan.
|
Bacterial spot / bercak
bakteri
( Xanthomonas campestris )
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak kecil kebasah – basahan ,sedikit lunak dan melekuk
-Berwarna merah gelap-coklat tua
|
Virus bule / daun kuning
( tomato yellow leat curt virus
)
Ciri-cirinya yaitu:
-Bercak coklat netrotik pada permukaan daun atas
-Menguning dan bawah daun terlihat bercak nekrotik yang ditutupi gumpalan cendawan
putih seperti tepung
|
Patek / busuk buah
|
Ciri-cirinya yaitu:
-Busuknya batang warna coklat kehitaman
|
Busuk Batang
( Pyhtophora capsici )
VII. Pembahasan:
Pada tanaman cabe yang berada
dilahan belakang, jenis penyakit yang diantaranya busuk batang, difesiensi
kalsium (Ca), bercak bakteri, busuk buah, dan embun tepung hal ini disebabkan
karena kondisi lahannya tidak sesuai bagi pertumbuhan tanaman misalnya kurang
adanya perawatan dan pertumbuhan gulma yang tak terkendali. Sedangkan pada
tanaman cabe yang berada dilahan depan, penyakit yang teridentifikasi misalnya
busuk batang dan virus bule hal ini disebabkan kondisi lahan yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman sehingga intensitas serangan penyakit masih normal misalnya
karena lahan yang diberi mulsa. Intensitas serangan penyakit pada lahan
belakang lebih besar daripada lahan depan.
VIII. Kesimpulan:
Jadi, dengan pengidentifikasian penyakit kita dapat
mengetahui penyakit dan ciri-ciri gejala serangannya.
LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi :
Kode Kompetensi :
Kompetensi Dasar : Kalibrasi
Hari, Tanggal : Selasa, 29 Mei 2012
ACARA VI : KALIBRASI
I.
Pendahuluan
Kalibrasi adalah menghitung/mengukur
kebutuhan air suatu alat semprot untuk
luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan
penyemprotan yang gunanya adalah :
luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan
penyemprotan yang gunanya adalah :
1.Menghindari pemborosan pestisida
2.Memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan pestisida
3.Memperkecil pencemaran lingkungan pestisida
II.
Tujuan:
Siswa dapat melakukan kalibrasi pada alat dan
operator .
III.
Alat dan Bahan:
Ø Knapsack semi automatic kapasitas
17 l
Ø Ember (air)
Ø Gelas ukur (1000 ml)
Ø Tali Raffia
Ø Stopwatch
IV.
Prosedur praktikum:
Ø Siapkan alat dan bahan
Ø Ukurlah lahan yang akan dilakukan
kalibrasi penyemprotan
Ø Masukan air ke knapsack semi
automatic sebanyak 3 l
Ø Atur tekanan knapsack dan nozzle
(sampai menghasilkan air yang berkabut)
Ø Lakukan kalibrasi penyemprotan
dengan berjalan seperti biasa dan hitung waktunya
Ø Ukur berapa volume air yang
tersisa
Ø Catat hasilnya dilembar kerja
praktikum
V.
Hasil praktikum:
Ø Waktu penyemprotan = 1:45detik (T1)
Ø Va = 3 l
Ø Vn = 3 l – sisa larutan
= 3 l – 900 ml
= 3000 ml – 900 ml
= 2100 ml
Ø Kecepatan jalan =
=
= 0,38 m2/detik
VI.
Pembahasan:
Dik: L2 = 1,5 ha
L1 = 40 m2
V2 = 400 l
V1 = 2100 ml =
2,1 l
T1 = 1,45 menit =
105 detik
Dit: T2?
Jawab:
T2 =
T2 =
T2 =
T2 =
T2 = 10, 94 jam
Rumus: Areal penyemprotan/tangki
B =
B =
B = 0,064 ha
VII.
Kesimpulan:
Jadi, waktu yang diperlukan untuk
menyemprot lahan seluas 1,5 ha adalah 10,94 jam dan dalam 1 tangki kapasitas 17
l dapat menyemprot areal seluas 0,064 ha.
DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto,
P., 2000, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, Kanisius,
Yogyakarta.
Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi
Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Sukma,Y.
dan Yakup, 1991, Gulma Dan Teknik Pengendaliannya,
Rajawali Press, Jakarta.
http://ratih12atph.blogspot.com/2011/11/cara-mengitung-kalibrasi-alat-semprot.html
1 komentar:
untuk lebih jelasnya foto2nya, maaf cari sendiri aja ya,,,,,,,,
Posting Komentar