Rabu, 14 November 2012

LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM AGRIBISNIS BIDANG KEAHLIAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


 

LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AGRIBISNIS
BIDANG KEAHLIAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PRODUKTIF AGRIBISNIS  tahun ajaran 2011/2012 pada semester genap.


Guru Mata Pelajaran: Nani Nur’aeni
ANGGREK Orchidaceae
Nama Anggota:
Ø  Muhammad Azhari Oryza sativa
Ø  Atik Suryani Metroxylon sp.
Ø  Maesin Carrota sp.
Ø  Munisah Manihot esculenta
Ø  Nurul Yusofi Zea mays
Kelas XI Agribisnis 1
SMKN 1 LOSARANG
 INDRAMAYU
SMM ISO 9001:2008



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas terselesaikannya laporan kerja praktikum ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan kerja praktikum ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata pelajaran Produktif tahun ajaran 2011/2012 pada semester ganjil ini. Selain itu, laporan kerja praktikum ini dijadikan sebagai acuan untuk kami belajar praktek baik sekarang maupun masa yang akan datang khususnya di jurusan Agribisnis. Laporan kerja praktikum berisi kegiatan yang dikerjakan pada praktek jurusan Agribisnis tahun ajaran 2011/2012 pada semester genap.
Kami menyadari bahawa dalam mengerjakan laporan kerja praktikum ini banyak sekali kesalahan baik dalam penulisan maupun hal lainnya. Maka dari itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar lebih baik dari sebelumnya. Semoga laporan kerja praktikum ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

    
                                                                                                      Losarang, 19 Juni 2012                                                                                                  



                                                                                                       Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................................................................................... ii
Laporan Kerja Praktikum
                   i.                 Identifiksai gulma...................................................................................................................................... 1
                ii.                 Mengidentifikasi hama dan gejala kerusakannya…………………………….….....……… 3
             iii.                 Melakukan pengamatan intensitas kerusakan tanaman…………………………...……. 6
              iv.                 Membuat perangkap serangga & lalat buah………………………………….……………… 10
       v.            Mengidentifikasi penyakit……………………………………………………………………………...…… 12
     vi.            Kalibrasi………………………………………………………………………………………….…………..…….. 15
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................................................  17

LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata pelajaran        : Kompetensi kejuruan
Kelas/semester       : XI/2
Standar kompetensi: Mengendalikan gulma
Kode kompetensi    :
Kompetensi Dasar  : Mengidentifikasi gulma
Hari/tanggal             : Selasa , 03 April 2012
ACARA I : IDENTIFIKASI GULMA
I.      Pendahuluan:

Gulma adalah tumbuhan yang keberadaannya dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya maupun aktivitas manusia dalam mengelola usaha taninya (kastono, 2004).

Setiap tanaman budidaya walau syarat tumbuhnya terpenuhi apabila mendapatkan gangguan gulma tetapi tidak melakukan pengendalian gulma maka akan mengalami kerusakan akibat hasilnya menurun.

II.    Tujuan:
Siswa dapat mengidentifikasi jenis – jenis dan karakteristik gulma
III.  Alat dan Bahan:

·         Alat tulis
·         Sampel gulma

IV. Prosedur kerja:

1.       Ambil sampel gulma dilahan
2.       Amati morfologi gulma satu persatu
3.       Catat dan gambar hasilnya

V.   Hasil:

Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Kedudukan daun berjejal pada tangkai
Ø  Daun berbentuk garis dan tipe daun tunggal
Ø  Batang segitiga dan tidak bercabang
Ø  Akar serabut
Ø  Sedges (Tekian) : Family Cyperaceae

             (Imperata cyllindrica)



                                                                 Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Kedudukan bunga pada bulir
Ø  Kedudukan daunmberseling
Ø  Daun berbentuk garis dan tipe daun tunggal
Ø  Kondisi pelepah daun robek
Ø  Batang tidak bercabang dan pipih
Ø  Akar serabut
Ø  Grasses (Rumputan) : Family Gramineae
     (Dactylacterium aegiptium)

                                                                   Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Titik tumbuh nampak
Ø  Tipe daun majemuk dan kedudukan daun    bertangkai
Ø  Batang bercabang
Ø  Akar tunggang
Ø  Broadleaf weeds (daun lebar)
                                                      
       

         (Phyllanthus niruri)

VI.      Pembahasan:

Gulma yang ada di lahan yang diklasifikasikan berdasarkan morfologinya diantaranya dari Sedges (Tekian) misalnya Imperata cyllindrica, Broadleaf weeds (daun lebar) misalnya Phyllanthus niruri dan Grasses (Rumputan) misalnya  Dactylacterium aegiptium. Gulma yang paling dominan berada dilahan adalah dari jenis rumputan misalnya Dactylacterium aegiptium.

VII.    Kesimpulan
Jadi, pengidentifikasian gulma sangat penting dilakukan karena kita dapat mengetahui jenis-jenis gulma misalnya Imperata cyllindrica, Phyllanthus niruri, Dactylacterium aegiptium dan lain-lain.






LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata pelajaran        : Kompetensi Kejuruan
Kelas/semester       : XI/2
Standar kompetensi: Mengendalikan hama
Kode kompetensi    :
Kompetensi Dasar  : Mengidentifikasi hama
Hari/tanggal            : Selasa dan Kamis, 24 dan 26 April 2012
ACARA II : MENGIDENTIFIKASI HAMA DAN GEJALA KERUSAKANNYA
I.      Pendahuluan:

Hama dalam arti khusus adalah semua binatang yang karena aktifitas hidupnya bias merusak tanaman atau hasilnya dan menurunkan secara kuantitas maupun kualitas sehingga menimbulkan kerugiaan secara ekonomi bagi manusia. Hama menyebabkan kerusakan tanaman pada bagian tanaman tertentu sesuai dengan jenis hamanya. Tanaman yang mengalami kerusakan pada bagian tertentu, gejalanya dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik.

II.    Tujuan:
Siswa dapat mengetahui jenis-jenis hama dan gejala kerusakannya pada tanaman cabe dan terong
III.  Alat Dan Bahan:
Ø  Alat tulis + wadah (gelas air mineral)
Ø  Sample bagian tanaman yang terserang hama
Ø  Sample hama dan musuh alami

IV. Prosedur kerja:

1.       Ambil sampel bagian tanaman yang terserang hama
2.       Ambil hama yang ada disekitar tanaman, masukan kedalam wadah yang tertutup
3.       Amati hama dan sample tanaman yang terserang
4.       Gambar dan tulis hasilnya dilembar kerja praktek
V.   Hasil:

1.       Hama pada tanaman cabe dan terong

                                                            Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Tubuh kecil sampai sedang
Ø  Warna tubuh dan sayap cerah
Ø  Sayap berbecak-becak/ bergaris-garis lebar
Ø  Subcosta (sel sayap) tidak mencapai casta
Ø  Panjang larva kurang dari 1 cm, panjang melompat.
                                    (Lalat Buah)
                       
                                                                                    Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Ukuran tubuh kecil-sedang, lebat, tubuh panjang
Ø  Larva mempunyai 2/3 pasang kaki.

                             (Ulat Jengkal)

                                                                             Ciri-cirinya yaitu:
Ø  Ukuran tubuhnya 1-1,4 mm, (kecil dan ramping).
Ø  Berukuran 4-8 ruas
Ø  Nimpha berwarna putih pucat, kuning/ merah.
Ø  Dewasa hitam, kadang-kadang dengan bagian merah.
Ø  Sayap berumbai-rumbai dengan rambut panjang.

                             (Trips)


                                                                             Ciri-cirinya yaitu :
Ø  Kepala lebih pendek dan sempit daripada pronotum.
Ø  Ukuran tubuh sedang-besar (7-30 mm) memanjang.
Ø  Berwarna gelap, coklat hitam/
Ø  Mempunyai kelenjar bau yang bermuara diatas coxa tengah dan belakang



2.       Gejala tanaman
a.       Tanaman cabe

Ciri-cirinya yaitu:                                                -Buah mudah banyak yang rontok                           - Buah berwarna hitam                                                 -Lekukan kekuning – kuningan,    kecoklatan & kebasahan pada ujung buah
                  Difesiensi kalsium ( Ca )
Ciri-cirinya yaitu:                                                            -Bercak kecil kebasah – basahan yang menjadi nekrotik kecoklatan pada bagian tengah kekuningan.

 


        Bacterial spot / bercak bakteri
         ( Xanthomonas campestris )
Ciri-cirinya yaitu:                                                               -Bercak kecil kebasah – basahan ,sedikit lunak dan melekuk                                                               -Berwarna merah gelap-coklat tua

 

          Virus bule / daun kuning
        ( tomato yellow leat curt virus )

Ciri-cirinya yaitu:                                               -Bercak coklat netrotik pada permukaan daun atas                                                     -Menguning dan bawah daun terlihat bercak  nekrotik yang ditutupi gumpalan cendawan putih seperti  tepung




          Patek / busuk buah

VI.      Pembahasan:

Hama yang ada di lahan tanaman terong misalnya lalat buah, ulat jengkal, trips dan walang sangit. Sedangkan pada tanaman cabe lebih dominan yaitu ulat grayak. Pada tanaman cabe dan terong intensitas populasi hama dilahan tersebut masih dibawah batas ambang ekonomi sehingga tidak perlu pengendalian.
VII.    Kesimpulan:
Jadi, dengan pengidentifikasian hama Pada tanaman cabe dan terong intensitas populasi hama dilahan tersebut masih dibawah batas ambang ekonomi sehingga tidak perlu pengendalian.


LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran        : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester       : XI/2
Standar Kompetensi: Mengendalikan Hama
Kode Kompetensi    :
Kompetensi Dasar   : Menghitung Kerusakan Tanaman
Hari/tanggal            : Kamis-Jumat, 03-04 Meil 2012
ACARA III: MELAKUKAN PENGAMATAN INTENSITAS KERUSAKAN TANAMAN
I.      Pendahuluan
Kegiatan pemantauan/pengamatan ekosistem dilakukan untuk mengikuti perkembangan keadaan ekosistem yang meliputi perkembangan komponen biotik dan abiotik, seperti keadaan tanaman, populasi hama dan penyakit, populasi musuh alami, suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin dan lain-lain. Pengamatan atau pemantauan terhadap komponen biotik khususnya disuatu wilayah pengamatan tidak mungkin dilakukan pada seluruh tanaman yang ada, tetapi ambil contoh atau sampel yang dapat mewakili atau menggambarkan kondisi secara keseluruhan.
Beberapa ketentuan yang perlu ditetapkan dalam pengambilan sampel, antara lain:
1.       Ukuran sampel, yaitu jumlah unit sampel yang harus diamati pada setiap waktu pengamatan. Biasanya jumlah tanaman contoh yang diamati antara 0 ≤ x ≤ 50% dari populasi tanaman yang ada dilahan.
2.       Interval pengamatan, yaitu jarak waktu pengamatan yang satu dengan waktu pengamatan yang berikutnya pada petak pengamatan yang sama.
3.       Pola pengambilan sampel:
a.   Pola pengambilan sampel secara acak
b.   Pola pengambilan sampel secara sistematika

4.       Teknik pengambilan sampel, yaitu teknik memperoleh dan mengumpulkan serta menghitung individu serangga yang diamati pada sampel yang telah ditentukan.
Menghitung tingkat kerusakan hama
1.       Untuk hama yang merusak bunga pada tanaman hias karena nilai ekonominya tinggi, intensitas kerusakannya ditentukan dengan rumus:
            Keterangan: P = Intensitas kerusakan (%)
                                 n = Jumlah tanaman yang bunganya terserang
                                 N = Jumlah tanaman yang diamati
2.       Untuk hama yang merusak daun, intensitas kerusakannya dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
I  = Intensitas kerusakan (%)
ni = Jumlah tanaman contoh dari tiap kategori serangan
vi = Skor (nilai numerik) dari tiap kategori serangan
N = Jumlah tanaman yang diamati
Z = Skor (nilai numerik) dari kategori serangan tertinggi

II.    Tujuan:

Siswa dapat melakukan teknik pengambilan sampel kerusakan tanaman dilahan pengamatan sesuai dengan teknik dan prosedur pengambilan sampel dan menghitung tingkat kerusakan tanaman oleh hama dilahan pengamatan dengan baik.

III.  ALAT:
·         Alat tulis
·         Label

IV. Bahan:
·         Sampel tanaman pengamatan

V.   Prosedur praktikum:

1.    Tentukan pola pengambilan sampel.
2.    Amati intensitas kerusakam buah, daun yang terkena penyakit hama, kerusakan tanaman dan populasi hama beserta musuh alami.
3.    Catat hasilnya dilembar kerja praktikum dan hitung presentasinya
                                                           
VI. Hasil praktikum:

1.       Pengamatan pada tanaman terong (pola huruf U)

J. tanaman
Skor (v)
n1 x v1
n0 = 0
n1 = 14
n2 = 2
n3= 0
n4 = 0
n5 = 3
n6 = 0
v0 = 0
v1 = 1
v2 = 2
v3= 3
v4 = 4
v5 = 5
v6 = 6
0
14
4
0
0
15
0
19
6
33
Ukuran sampel: 19
Hama yang merusak daun
I =  x 100%
                        
I =  x 100%

I = 28,94%
2.       Pengamatan pada tanaman cabe (pola zigzag)

J. tanaman
Skor (v)
n1 x v1
n0 = 0
n1 = 13
n2 = 0
n3 = 0
n4 = 1
n5 = 0
n6 = 1
v0 = 0
v1 = 1
v2 = 2
v3= 3
v4 = 4
v5 = 5
v6 = 6
0
13
0
0
4
0
6
15
6
23
Ukuran sampel: 15
Hama yang merusak daun
I =  x 100%
                        
I =  x 100%

I = 25, 56%

Hama yang merusak buah

P =  x 100%
                        
I =  x 100%

I = 5,12%

3.       Hama, Musuh alami  pada tanaman terong
*      Hama                             Musuh alami
Ø  WBC : 71                .Chyrtorinus : 12
Ø  Trip : 1                    .Paederus : 1
Ø  WPP : 6                  .Laba-laba : 1



4.       Hama pada tanaman cabe
*      Hama
Ø  Kutu putih : 9
Ø  Kutu daun : 9
Ø  Wereng hijau : 7

VII.    Pembahasan:

Intensitas serangan hama pada tanaman cabe yang merusak daun adalah 25,56% sedangkan yang merusak buah adalah 5,12%. Sedangkan pada tanaman terong intensitas serangan hama yang merusak daun adalah 28,94%. Pada tanaman cabe dan terong tersebut tidak diperlukan pengendalian Karena intensitasnya masih dibawah batas ambang ekonomi yaitu dibawah dari 50%, tetapi, perlu pengamatan secara rutin.

VIII.  Kesimpulan:

Jadi, pengamatan intensitas kerusakan tanaman dapat dihitung presentasenya. Pada tanaman cabe dan terong yang diamati tidak diperlukan pengendalian Karena intensitasnya masih dibawah batas ambang ekonomi yaitu dibawah dari 50%, tetapi, perlu pengamatan secara rutin.












LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran        : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester       : XI/2
Standar Kompetensi: Mengendalikan hama
Kode Kompetensi    :
Kompetensi Dasar   : Membuat perangkap
Hari/tanggal             : Rabu, 09 Mei 2012
ACARA IV : MEMBUAT PERANGKAP SERANGGA & LALAT BUAH
I.      Pendahuluan:

Perangkap digunakan uuntuk melihat intensitas serangan hama berupa serangga pada tanaman. Pengendalian hama dengan cara pembuatan perangkap sangat menguntungkan bagi lingkungan. Dengan menggunakan metode ini, kelestarian lingkungan terjaga sehingga ekosistem tetap stabil.

II.    Tujuan:
 Siswa dapat membuat perangkap serangga dan lalat buah dengan baik dan benar

III.  Alat dan Bahan:
1.       Perangkap serangga: bambu min 1m , plastik , jeruk(biru dan kuning), paku, palu,                                    gunting/cutter, lem tikus, penggaris, spuit.
2.       Perangkap lalat buah: aqua botol, furadan, kapas, slotip, lidi, benang kasur, petragenol, gunting.

IV. Prosedur praktikum:
1.       Perangkap serangga:
Ø  Potong plastik jeruk dengan ukuran 15 x 20 cm
Ø  Potong bambu dengan ukuran 1m
Ø  Pasang plastik jeruk diujung bambu
Ø  Olesi lem tikus secukupnya pada bagian atas plastik jeruk
Ø  Beri label
Ø  Taruh perangkap ditanaman yang telah ditentukan.

2.       Perangkap lalat buah:
Ø  Potong aqua botol dengan ukuran 1/3 dari aqua botol tersebut
Ø  Lubangi bagian samping
Ø  Ikat kapas dengan tali dan ujungnya dililitkan dengan lidi
Ø  Teteskan petragenol secukupnya pada kapas
Ø  Masukan kedalam lubang aqua botol dan gantungkan
Ø  Masukan potongan aqua dengan lubang yang terkecil pada bagian dalam
Ø  Rapikan dengan menggunakan lakban
Ø  Masukan furadan secukupnya
Ø  Beri gantungan pada ujung aqua botol
Ø  Beri label
Ø  Letakan perangkap pada tanaman yang telah ditentukan.

V.   Hasil praktikum:
Perangkap siap diaplikasikan
1.       Lalat buah pada tanaman mangga.
Lalat buah yang terperangkap ada 1
2.       Serangga pada tanaman cabe dan terong.
Serangga yang terperangkap diantaranya:
1.       Tanaman Terong
Ø  Kutu Putih : dalam jumlah yang banyak
Ø  Kutu hijau : 37
Ø  Ulat hijau : 1
Ø  Kumbang : 2
2.       Tanaman Cabe
Ø  Kutu Hijau : 2
Ø  Kumbang : 3

VI.      Pembahasan:
Perangkap digunakan untuk melihat intensitas serangan. Hama  yang terperangkap pada perangkap pada tanaman terong misalnya kutu putih, kutu hijau, ulat hijau dan kumbang. Sedangkan pada tanaman cabe misalnya kutu hijau dan kumbang. Pengendalian hama dengan cara pembuatan perangkap sangat menguntungkan bagi lingkungan. Dengan menggunakan metode ini, kelestarian lingkungan terjaga sehingga ekosistem tetap stabil.
                      
VII.    Kesimpulan

Jadi, pengendalian hama dengan menggunakan metode pembuatan perangkap sangat baik diaplikasikan karena tidak merusak ekosistem baik dari segi biotik maupun abiotik.






LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran              : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester            : XI/2
Standar Kompetensi      : Mengendalikan Penyakit
Kode Kompetensi          :
Kompetensi Dasar         : Mengidentifikasi penyakit
Hari/tanggal                  : Selasa, 15 Mei 2012
ACARA V : MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT
I.      Pendahuluan:

Penyakit pada tanaman sangat mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan bias menurunkan hasil budidaya. Pengidentifikasian penyakit perlu dilakukan karena mengetahui gejala penyakit apa saja yang ada dalam tanaman tersebut sehingga dapat diketahui cara pengendalian apa yang sesuai.
II.    Tujuan:
Siswa dapat mengetahui penyakit beserta cirinya dari gejala tanaman penyakit pada tanaman cabe
III.  Alat:
·      Alat tulis
·      Referensi buku tanaman yang terserang penyakit
IV. Bahan:
·      Sampel bagian tanaman yang terkena
V.   Prosedur praktikum:

Ø Ambil sampel bagian tanaman yang dicurigai terkena penyakit
Ø Amati dan tulis ciri-cirinya dengan melihat referensi
Ø Gambar dan namai sampel bagian tanaman tersebut.

VI. Hasil praktikum:
          Penyakit pada tanaman cabe

Ciri-cirinya yaitu:                                                -Buah mudah banyak yang rontok                           - Buah berwarna hitam                                                 -Lekukan kekuning – kuningan,    kecoklatan & kebasahan pada ujung buah
                  Difesiensi kalsium ( Ca )


Ciri-cirinya yaitu:                                                            -Bercak kecil kebasah – basahan yang menjadi nekrotik kecoklatan pada bagian tengah kekuningan.

 


        Bacterial spot / bercak bakteri
         ( Xanthomonas campestris )
Ciri-cirinya yaitu:                                                               -Bercak kecil kebasah – basahan ,sedikit lunak dan melekuk                                                               -Berwarna merah gelap-coklat tua

 

          Virus bule / daun kuning
        ( tomato yellow leat curt virus )

Ciri-cirinya yaitu:                                               -Bercak coklat netrotik pada permukaan daun atas                                                     -Menguning dan bawah daun terlihat bercak  nekrotik yang ditutupi gumpalan cendawan putih seperti  tepung




          Patek / busuk buah


Ciri-cirinya yaitu:                                                               -Busuknya batang warna coklat kehitaman
             Busuk Batang
         ( Pyhtophora capsici )





VII.    Pembahasan:

Pada tanaman cabe yang berada dilahan belakang, jenis penyakit yang diantaranya busuk batang, difesiensi kalsium (Ca), bercak bakteri, busuk buah, dan embun tepung hal ini disebabkan karena kondisi lahannya tidak sesuai bagi pertumbuhan tanaman misalnya kurang adanya perawatan dan pertumbuhan gulma yang tak terkendali. Sedangkan pada tanaman cabe yang berada dilahan depan, penyakit yang teridentifikasi misalnya busuk batang dan virus bule hal ini disebabkan kondisi lahan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sehingga intensitas serangan penyakit masih normal misalnya karena lahan yang diberi mulsa. Intensitas serangan penyakit pada lahan belakang lebih besar daripada lahan depan.


VIII.  Kesimpulan:

Jadi, dengan pengidentifikasian penyakit kita dapat mengetahui penyakit dan ciri-ciri gejala serangannya.































LEMBAR KERJA PRAKTEK
Mata Pelajaran              : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester            : XI/2
Standar Kompetensi      :
Kode Kompetensi          :
Kompetensi Dasar         : Kalibrasi
Hari, Tanggal                : Selasa, 29 Mei 2012
ACARA VI : KALIBRASI
I.            Pendahuluan

          Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk
luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan
penyemprotan yang gunanya adalah :

1.Menghindari pemborosan pestisida
2.Memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan pestisida
3.Memperkecil pencemaran lingkungan pestisida

II.     Tujuan:
Siswa dapat melakukan kalibrasi pada alat dan operator .

III.     Alat dan Bahan:
Ø  Knapsack semi automatic kapasitas 17 l
Ø  Ember (air)
Ø  Gelas ukur (1000 ml)
Ø  Tali Raffia
Ø  Stopwatch

IV.     Prosedur praktikum:

Ø  Siapkan alat dan bahan
Ø  Ukurlah lahan yang akan dilakukan kalibrasi penyemprotan
Ø  Masukan air ke knapsack semi automatic sebanyak 3 l
Ø  Atur tekanan knapsack dan nozzle (sampai menghasilkan air yang berkabut)
Ø  Lakukan kalibrasi penyemprotan dengan berjalan seperti biasa dan hitung waktunya
Ø  Ukur berapa volume air yang tersisa
Ø  Catat hasilnya dilembar kerja praktikum







V.     Hasil praktikum:

Ø  Waktu penyemprotan = 1:45detik (T1)
Ø  Va = 3 l
Ø  Vn = 3 l – sisa larutan
     = 3 l – 900 ml
     = 3000 ml – 900 ml
     = 2100 ml

Ø  Kecepatan jalan =

                           =
          
                           = 0,38 m2/detik
VI.     Pembahasan:

Dik: L2 = 1,5 ha
       L1 = 40 m2
          V2 = 400 l
       V1 = 2100 ml = 2,1 l
       T1 = 1,45 menit = 105 detik
Dit: T2?
Jawab:
T2  =

T2  =

T2  =

T2  =

T2  = 10, 94 jam

Rumus: Areal penyemprotan/tangki

B =

B =

B = 0,064 ha

VII.     Kesimpulan:
Jadi, waktu yang diperlukan untuk menyemprot lahan seluas 1,5 ha adalah 10,94 jam dan dalam 1 tangki kapasitas 17 l dapat menyemprot areal seluas 0,064 ha.


DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto, P., 2000, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.                                           

Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.                                                          

Sukma,Y. dan Yakup, 1991, Gulma Dan Teknik Pengendaliannya, Rajawali Press, Jakarta.

http://ratih12atph.blogspot.com/2011/11/cara-mengitung-kalibrasi-alat-semprot.html





1 komentar:

Unknown mengatakan...

untuk lebih jelasnya foto2nya, maaf cari sendiri aja ya,,,,,,,,